Kamis, 09 Oktober 2014

Movie Journal : Pride and Prejudice (2005)

Okay, I know it's too late for me to watch it now for the first time, but damn I love it so much. It's a two-hour film, but I'm not bored at all, like usually happen.

Aku tau aku pecinta romance, penggila romance story tepatnya. Dan film ini lebih dari tepat untukku. I love Elizabeth's character. I love Mr. Darcy's character. I love Lizzy's sisters. I love the settings. I love the backsong. I love the story. I love how it makes me feel delightful and excited.

Sebenarnya banyak conversation di film ini yang aku kurang ngerti. You know what I mean. The British accent, the difficult vocabulary, and the sentences structure. Hell yeah it was so difficult to understand. Tapi itu gak mengurangi feel yang aku dapet dari film ini. Aku masih bisa nangkep ceritanya, emosinya, konfliknya, dan juga 'feel of romance'-nya. 

It's really sweet, you know. Aku suka Lizzy yang ceria, berani, dan cerdas. Aku suka Mr. Darcy yang... sangat lelaki, seorang gentleman dibalik topeng dinginnya. I wish I could meet a man like him. And I wish to be a girl like Lizzy. This is the feeling I've always felt after watched or read a really good romance story.

To put up with my babbling up there, I will make a short synopsis from what I get from this movie :
Keluarga Bennet adalah sebuah keluarga sederhana yang tinggal di pedesaan. Keluarga ini memiliki 5 orang anak gadis yang siap menikah. Sang ibu, Mrs. Bennet sangat terobsesi untuk menikahkan kelima anak gadisnya dengan pria-pria kaya untuk memperbaiki nasib keluarga. Kelima anak gadisnya memiliki karakter yang berbeda-beda dan membawa mereka pada pengalaman yang berbeda pula. 

Karakter utama film ini adalah anak kedua keluarga Bennet, yaitu Elizabeth Bennet yang mewarisi sifat ayahnya yang cerdas, pandai berbicara, dan berpikiran kritis. Jane Bennet, anak tertua keluarga Bennet, dikaruniai kecantikan dan kebaikan yang mengagumkan. Ia sangat cantik dan tidak pernah bisa berpikiran negatif terhadap orang lain. Sebaliknya, Mary si anak tengah tidak begitu cantik, tapi ia rajin, alim, dan menyukai musik meskipun tidak begitu berbakat. Kitty, anak keempat, selalu mengikuti apa yang dilakukan adiknya, Lydia, si anak bungsu yang centil dan tak bisa diatur.

Seperti judulnya, film ini mengangkat konflik antara 'pride' dan 'prejudice'. 
-Mr. Darcy merupakan seorang pria yang kaya raya dan berasal dari keluarga terhormat, sangat jauh berbeda dengan Lizzy yang berasal dari keluarga sederhana, dan dianggap tak berpendidikan, tak terhormat, dan tak beretika. 
-Elizabeth Bennet sejak awal tidak menyukai Mr. Darcy karena sikapnya yang sangat arogan dan dingin. Rasa tidak sukanya itu membuatnya berprasangka buruk setelah mendengar apa yang telah dilakukan pria itu terhadap teman barunya, Mr. Wickham, dan juga pada Jane, kakaknya.
Akankah 'pride' dan 'prejudice' mereka membuat mereka tak mungkin bersatu? Well, you know the answer :)


Bennet Sisters

Lizzy and Mr. Darcy















Tidak ada komentar:

Posting Komentar